
BPS: Maret, Angka Kemiskinan Turun
Penyebabnya, naiknya upah nominal buruh tani maupun buruh bangunan.
Jakarta: Badan Pusat Statistik
(BPS) mencatat jumlah masyarakat miskin pada Maret 2012 mencapai 29,12
juta orang atau 11,96 persen dari total penduduk Indonesia saat ini.
Angka itu turun dibanding Maret 2011 yang mencapai 30,02 juta orang
(12,4 persen).
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, ada beberapa
faktor pendorong penurunan angka kemiskinan tersebut. Yang utama adalah
naiknya upah nominal buruh tani maupun buruh bangunan yang terjadi pada
triwulan I setiap bulannya. Upah buruh tani naik 2,96 persen, dan upah
buruh bangunan meningkat 4,81 persen.
Alasan lainnya yaitu
penerima beras miskin yang diberikan pemerintah meningkat. Dalam tiga
bulan terakhir, penerima raskin di perkotaan naik dari 13,3 persen
menjadi 17,21 persen. Sedangkan penerima raskin di pedesaan naik 13,28
menjadi 17,2 persen.
"Itu berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2011 dan 2012," ujarnya.
Suryamin
menambahkan, masyarakat dinilai sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan penghasilan per bulan yang meningkat. Perekonomian Indonesia
sendiri tumbuh 6,3 persen pada triwulan I-2012. Sementara itu, konsumsi
rumah tangga tumbuh 4,9 persen atau naik dibanding triwulan I-2011
sebesar 3,6 persen.
Dari seluruh daerah, pengurangan kemiskinan
paling banyak terjadi di Pulau Jawa. Alasannya, karena jumlah
penduduknya paling banyak.
Per Maret 2012, jumlah
penduduk miskin di Jawa tercatat 16,1 juta orang, Sumatera 6,3 juta
orang, Sulawesi 2,09 juta orang, Bali dan Nusa Tenggara 2,03 juta orang,
dan Kalimantan 954,57 ribu orang.
"Jawa bukan berarti tertinggi, karena memang jumlah penduduknya paling besar," tuturnya. (Viva.co.id))