Wednesday 14 July 2010

Mengintip Keberhasilan Ekonomi Negeri Tirai Bambu

(Managementfile - Finance) - Krisis yang terjadi di beberapa negara, seperti krisis Thailand, Krisis Eropa, Krisis Yunani bahkan krisis yang melanda Negara adidaya beberapa tahun belakangan, membuat semua orang menganalisa apa yang menjadi faktor penyebab kehancuran atau kejatuhan ekonomi yang terjadi dinegara- negara tersebut dan membuat setiap negara menjadi lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkannya. Dan bukan hal yang mudah bagi satu negara untuk bangkit kembali dari krisis yang terjadi.

Tapi ditengah- tengah krisis global ini, China bisa tetap mempertahankan pertumbuhan ekonominya tetap melaju pesat. Bahkan kalau kita lihat sejarahnya, Negara Tirai bambu ini bisa menjadi contoh bagi negara lain bagaimana mengatasi krisis dan kegagalan ekonomi dan bisa mengalami perubahan ekonomi yang radikal, sampai para pakar ekonomi meramalkan China menjadi suatu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Saat ini, China memiliki cadangan devisa terbesar di dunia dengan total lebih dari US $ 2,4 triliun yang diperkirakan masih akan terus mengalami akumulasi yang positif. Bahkan saat ini saja menurut The Heritage Foundation – sebuah lembaga pemikir pemerintah Amerika Serikat (AS), China menjadi salah satu negara dengan nilai investasi global terbesar didunia, nilai ODI (Overseas Direct Investment) China periode 2005 hingga 2009 mencapai US $ 175 miliar yang tersebar di berbagai negara di dunia.


Apa yang membuat China memiliki ketahanan ekonomi yang sedemikian kuat?
Sebenarnya, ketahanan ekonomi China benar-benar bersumber dan ditopang oleh investasi riil dalam bentuk pabrik pengolahan massal. Dana yang masuk ke China pada umunya langsung terserap dalam berbagai sektor Industri di China. Hal ini berbeda dengan AS dan Eropa yang banyak bermain di sektor finansial. Kondisi ekonomi di AS dan Eropa sangat diwarnai dengan peran pasar modal yang lebih bersifat fluktuatif. Dan dana yang diserap dipasar modal tidak riil untuk investasi jangka panjang.

Kegagalan ekonomi di China terjadi pada tahun 1960 yang merupakan kegagalan ekonomi yang paling dramatis dalam sejarah dunia. Krisis ini terjadi pada rezim Mao Zedong. Beberapa analis mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Mao yang membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari- hari rakyat dan revolusi kebudayaan yang mengakibatkan kematian 20 – 30 jiwa, mendatangkan biaya ekonomi yang besar dan merusak warisan budaya Cina. Disamping itu Kampanye Lompatan Jauh ke Depan justru mendahului periode kelaparan yang besar di Cina. Langkah –langkah yang diambil pemerintah Cina sangat tepat yaitu mengadakan perbaikan kebijakan dan iklim Investasi

Mengapa iklim investasi sangat penting?
Karena suatu iklim investasi yang baik akan mendorong terjadinya pertumbuhan melalui investasi dan produktivitas yang lebih tinggi dengan memberikan kesempatan – kesempatan dan insentif bagi perusahaan- perusahaan untuk bekembang, menyesuaikan diri dan menerapkan cara- cara yang lebih baik dalam menjalankan kegiatannya. Investasi akan memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan mendatangkan lebih banyak input ke dalam proses produksi. Selain itu iklim investasi yang baik sangat berpengaruh dalam mengurangi kemiskinan karena memberikan efek langsung kepada masyarakat dalam kapasitas yang cukup besar, karena sebangai contoh jika banyak investor membuka perusahaan di China, pastilah penyerapan tenaga kerja akan bertambah dan tentunya ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Berikut kilasan yang terjadi diChina, tentang betapa pentingnya suatu iklim investasi yang baik atau kondusif.

Setelah Mao mundur, pemerintahan yang baru yang dipimpin oleh Liu Shaoqi, Deng Xiaoping memulai reformasi keuangan. Sejak saat itu pemerintah telah secara bertahap melunakan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari- hari rakyatnya dan telah memulai perpindahan ekonomi China menuju sistem berbasiskan pasar. Suatu perubahan terhadap kebijakan ekonomi terlihat dari kebijakan- kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintah mengusung visi Modern China dan memperkenalkan konsep pintu terbuka serta ekonomi pasar. Deng Xiaoping juga melakukan perubahan terhadap iklim investasi dengan memasukan unsur investasi asing selain unsur pertanian, industri dan politik yang sudah ada pada masa pemerintahan sebelumnya. Investasi di China di buka dengan luas dan dukungan pemerintah juga cukup kuat. Kebijakan yang diambil Deng bertujuan meningkatkan pertumbuhan industri dan memacu ekspor, sehingga dengan masuknya investasi , China tidak lagi hanya mengandalkan sector agrikultur tapi juga sector industri.

Sebagai hasil dari perbaikan kebijakan ekonomi dan iklim investasi pada tahun 1980 – an dan 1990 –an , maka investasi swasta meningkat hampir dua kali lipat. Bahkan perbaikan iklim investasi di China telah mendorong terjadinya pengentasan kemiskinan yang paling dramatis dalam sejarah yang mengangkat 400 juta orang dari kemiskinan selama lebih 20 tahun.

Selain perbaikan iklim investasi yang menjadi daya tarik bagi para investor untuk masuk ke China, selain itu adalah jumlah penduduk yang sangat banyak, bukan hanya sumber daya yang besar tapi juga merupakan pangsa pasar yang besar, tentunya ini menarik bagi investor.Investasi Asing ini merupakan modal yang membuat China terus tumbuh. Bahkan menurut Research institute for Economy, Trade and Industry dari Jepang sepertiga produksi industri di China ada karena setengah triliun dollar uang asing yang mengalir ke negara itu sejak tahun 1978.

Secara keseluruhan kebangkitan China disokong oleh kebijkan-kebijakan ekonomi yang mampu memacu industri-industri strategis dan memacu ekspor. Kebangkitan ekonomi Cina berhasil mengalami kebangkitan ekonomi lewat sistem ekonomi kapitalis namun tetap mempertahankan sistem politik sosial yang terkenal dengan sebutan sistem ekonomi pasar sosialis. Lewat reformasi ekonomi, China memperlihatkan pertumbuhan kekuatan masa depan dengan sumber daya yang sangat besar, kekuatan finansial dan teknologi yang terus berkembang. Kekuatan tersebut membuat China memiliki posisi tawar menawar yang kuat daripada China sebelumnya.

Dari pengalaman China diatas, kita dapat melihat betapa pentingnya suatu kebijakan dan perbaikan iklim investasi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh dalam mengatasi krisis ekonomi suatu negara.

VIBIZ news.com: An Investment & Financial Web From Vibizportal.com

No comments:

Post a Comment