Monday 14 December 2015

Indonesia: Songsong Sambut Pelancongan Pasaran Bebas ASEAN Tahun Depan..

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun strategi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) kepariwisataan di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menyongsong pasar bebas ASEAN yang mulai diberlakukan awal tahun depan.

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenparekraf, Muhammad Ahmansyah mengatakan, pihaknya telah melakukan pembangunan SDM di sektor pariwisata melalui dua jalur, yaitu lewat pendidikan formal dan pendidikan non-formal.

Pembangunan SDM melalui pendidikan formal dengan menyediakan empat lembaga pendidikan tinggi kepariwisataan, yaitu Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, STP Nusa Dua Bali, Politeknik Pariwisata Negeri Makassar, dan Akademi Pariwisata Medan.

Sedangkan pada tahun depan, Kemenparekraf akan menambah dua perguruan tinggi kepariwisataan di Palembang dan Lombok, sehingga secara total akan ada enam perguruan tinggi kepariwisataan.

"Tahun depan kita mau tambah dua perguruan tinggi, yaitu Politeknik Pariwisata Negeri Palembang dan Politeknik Pariwisata Negeri Lombok. Tahun depan Akademi Pariwisata Medan juga akan menjadi Politeknik Pariwisata Negeri Medan," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Senin (14/12).

Sedangkan dari sisi pendidikan non-formal, Kemenparekraf telah menjalin kerja sama dengan instansi terkait dalam program sertifikasi SDM pariwisata yang berstandar ASEAN. Hingga saat ini, sekitar 150.000 SDM telah tersertifikasi dan ditargetkan pada 2019 ada 550.000 SDM yang tersertifikasi standar ASEAN.

"Kita punya program sertifikasi berstandar ASEAN. Pada tahun ini target 17.500 SDM tersertifikasi sudah tercapai. Pada tahun depan kita punya target 35.000 SDM atau naik dua kali lipat. Dan hingga 2019 akan terus meningkat sebanyak 35.000 SDM tiap tahun," jelas dia.

Dalam pemberian sertifikasi ini, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi. Kemenparekraf juga memfasilitasi dari sisi pembiayaan dan pelatihan asesornya.

Kemenparekraf juga menyediakan program pelatihan dasar SDM kepariwisataan, yang pada tahun ini dilakukan di beberapa provinsi dengan potensi pariwisata dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang besar.

"Program pelatihan dasar kepariwisataan adalah sosialisasi pengetahuan kepariwisataan. Tujuannya menyebarluaskan pengetahuan kepariwisataan," ungkapnya.

Selain itu, Kemenparekraf juga mengadakan program kerja sama dengan sekitar 105 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang telah berkomitmen mendukung dan turut aktif dalam pembangunan pariwisata nasional.

"Mereka sepakat menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan mendirikan lembaga sertifikasi di tempatnya masing-masing. Selain itu, mereka juga siap mensertifikasi lulusannya yang berstandar ASEAN. Itu ada 100.000 lulusan. Jadi kalau 50 persen saja yang tersertifikasi maka akan sangat besar kontribusinya terhadap pembangunan pariwisata di Indonesia," tutup Ahmansyah. (IH/Merdeka.com)

No comments:

Post a Comment