(ANTARA)
VIVAnews
- Harga emas naik lagi, setelah dua pekan terakhir bergerak mantap pada
periode menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat 2012. Hal itu
terjadi, karena pelaku pasar memilih menempatkan investasi pada
instrumen lain, sehingga memacu tingginya permintaan logam mulia.
"Hasil pemilu AS membawa
kejelasan tentang kebijakan moneter, sehingga sangat akomodatif untuk
investasi emas," kata analis Barclays dalam risetnya seperti dikutip
dari laman Wall Street Journal, Senin 12 November 2012.
Selain itu, paket kenaikan pajak AS dan pemotongan belanja pemerintah secara kolektif yang disebut "fiscal cliff,"
juga menyebabkan kekhawatiran investor pada pertumbuhan ekonomi AS.
Kondisi itu dapat memicu tingginya permintaan emas sebagai aset
alternatif yang lebih aman.
Pada Jumat lalu, emas
untuk pengiriman November di divisi Comex New York Mercantile Exchange
naik US$4,90 atau 0,3 persen di posisi US$1.730,30 per troy ounce.
Level ini merupakan
kenaikan sepekan sebesar 3,4 persen atau tertinggi sejak Januari lalu.
Harga emas sempat merosot ke posisi terendah dalam dua bulan terakhir
yang terjadi pada 2 November lalu.
Dari Tanah Air dilaporkan
bahwa harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam
Mulia PT Aneka Tambang Tbk mencapai Rp586.200 per gram. Jika
dibandingkan data pada salah satu perusahaan perdagangan emas yang
bersertifikat Antam, harga tersebut naik hingga Rp40.200 dari level
Rp545.500 per gram pada Jumat lalu.
Sementara itu, untuk emas
ukuran 10 dan 50 gram, Antam menetapkan harga di level Rp5,52 juta dan
Rp27,39 juta atau masing-masing sebesar Rp552.200 dan Rp547.900 per
gram. (art)
Bagaimana mengatasinya? Lihat ini..
E-Buku IH-2: Wang Syariah: Tugas Kita Belum Selesai.
No comments:
Post a Comment